World Day for Water atau Hari Air Dunia yang diperingati pada tanggal 22 Maret setiap tahun sejak 1993 berfokus pada pentingnya air bersih dan pengelolaan air bersih berkelanjutan. Selain itu, inti penyelenggaran Hari Air Dunia adalah untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke-6 Air dan Sanitasi untuk semua orang pada tahun 2030. Air memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Untuk rumah tangga, sekolah, tempat kerja, air dapat berarti kesehatan, kebersihan, kehormatan dan kesempatan United Nations Valuing Water, 2021. Air sebagai sumberdaya alam menjadi salah satu kebutuhan dasar bagi makhluk hidup. Peningkatan jumlah penduduk sejalan dengan peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap air bersih. Reformasi dalam bidang sumber daya air sangat diperlukan mengingat adanya suatu pergesaran pandangan dan perilaku individu, kelompok, dan masyarakat terhadap air menuju pemahaman yang kurang benar, degradatif, dan mengkhawatirkan Maryono, 20171. Pengetahuan terhadap nilai-nilai dan pentingnya air untuk kehidupan kemudian mempengaruhi perilaku dan pandangan individu, kelompok, dan masyarakat dalam proses pengelolaan, pemanfaatan dan pengendalian air. Pada masa pandemi saat ini, masyarakat dituntut untuk menjalankan protokol kesehatan rutin seperti mencuci tangan. Kondisi ini tentu saja mendorong peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap air bersih. Menkeu Sri Mulyani dalam penandatanganan perjanjian KPBU SPAM Regional Jatiluhur I di Jakarta menyatakan “Pembangunan dan aksesibilitas dari air bersih serta sanitasi harus menjadi prioritas bahkan pada situasi pandemi semakin penting karena ini adalah bagian dari membangun ketahanan dan imunitas…” yang dikutip dari 19 Februari 2021. Iklan Sebagian besar masyarakat Indonesia belum menyadari seberapa besar nilai air untuk manusia, ekonomi, lingkungan, sosial, industri dan aspek-aspek kehidupan lainnya. Faktanya, tanpa kita sadari air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia, dimana kandungan air dalam tubuh orang dewasa berkisar 50%-60%. Kondisi tersebut sudah sepatutnya menjadi pelajaran bagi individu, kelompok dan masyarakat untuk menyadari pentingnya air. Kementerian PUPR merupakan kementerian yang diamanatkan mengelola sumber daya air demi ketahanan dan kedaulatan air Indonesia. Terdapat 3 kelompok air, yaitu air baku, air tanah, dan air permukaan. Secara khusus, air permukaan merupakan sumber air yang terdapat di permukaan tanah seperti sungai, danau, waduk, bendungan, dan bangunan lain yang merupakan tampungan air hujan. Air permukaan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk, minum, mandi, kakus, dan lain-lain. Seiring berkembangnya zaman, pemanfaatan air permukaan terus berkembang seperti, Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA, jalur transportasi sungai baik transportasi perkotaan atau transportasi wisata, Rain Water Harvesting, dan lain-lain. Melihat kondisi tersebut maka diperlukan sistem penyediaan dan pemanfaatan air yang dibentuk bersama-sama masyarakat berdasarkan pelajaran masa lalu untuk mengatasi permasalahan masa kini. Terdapat 3 tiga prinsip yang mendukung pembangunan masa depan yang sehat dalam sektor air, yaitu 1 Konservasi; 2 Ketahanan; dan 3 Sistem Melingkar atau Circular System Sanim, 2011 155-156. Dengan memahami fungsi dan nilai air, kedepan diharapkan individu, kelompok, dan seluruh lapisan masyarakat dapat lebih menghargai keberadaan air. Sumber Sanim, Bunasor. 2011. “Sumber Daya Air Dan Kesejahteraan Publik Suatu Tinjauan Teoritis dan Kajian Praktis”. Bogor IPB Press. Maryono, Agus. 2017. “Reformasi Pengelolaan Sumber Daya Air”. Yogyakarta UGM Press. United Nations. Link akses terakhir 16 maret 2021. HariAirDuniaXXIX2021 MengelolaAirUntukNegeri SigapMembangunNegeri Ikuti tulisan menarik Megawati Viska lainnya di sini.SejumlahPerusahaan Diduga Menjarah Sumber Daya Air Warga Palestina Friday, 15 Jul 2022 11:52 WIB. REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Organisasi non pemerintah Palestina, Al-Haq mengatakan, beberapa perusahaan terlibat dalam penghancuran dan penjarahan sumber daya air di wilayah pendudukan Palestina. p>Perkembangan suatu daerah berbanding lurus dengan tingkat pertumbuhan penduduk serta meningkatnya kebutuhan air. Salah satunya adalah DAS Ngunggahan yang bermuara di waduk Wonogiri. Fenomena ini tidak sejalan dengan ketersediaan air yang semakin lama jumlahnya tetap, bahkan berkurang. Minimnya informasi serta pengelolaan yang kurang tepat membuat tidak terpenuhinya kebutuhan air pada DAS Ngunggahan. Penelitian ini mencoba membuat peta neraca sumber daya air tahun 2019 berbasis SIG Sistem Informasi Geografis. Metode yang digunakan untuk simulasi debit adalah Mock 15 harian dengan membagi DAS menjadi 3 sub DAS kecil. Hasil dari penelitian menunjukkan terjadinya dua neraca yang berbeda. Neraca sumber daya air tahun 2019 dengan asumsi semua kebutuhan air dipenuhi dari debit sungai menunjukkan terjadinya defisit disemua Sub DAS. Sub DAS 1 memiliki ketersediaan air sebesar 1517,79 x 108 liter/tahun dan kebutuhan air 5695,45 x 108 liter/tahun, Sub DAS 2 memiliki ketersediaan air 640,887 x 108 liter/tahun dan kebutuhan air 2876,95 x 108 liter/ tahun, Sub DAS 3 memiliki ketersediaan air 439,69 x 108 liter/ tahun dan kebutuhan air 1315,31 x 108 liter/ tahun. Sehingga peta berwarna merah disemua Sub DAS. Sedangkan neraca sumber daya air tanpa mempertimbangkan air irigasi juga dihitung dengan asumsi kebutuhan air irigasi dipenuhi dari waduk Parangjoho dan Kedunguling. Hasil perhitungan menunjukkan Sub DAS 1 memiliki ketersediaan air 1517,79 x 108 liter/ tahun dan kebutuhan air 1439,02 x 108 liter/ tahun, Sub DAS 2 memiliki ketersediaan air 934,80 x 108 liter/ tahun dan kebutuhan air 1062,18 x 108 liter/tahun, Sub DAS 3 memiliki ketersediaan air 733,60 x 108 liter/tahun dan kebutuhan air 372,05 x 108 liter/ tahun. Sehingga peta berwarna oranye pada Sub DAS 1 dan 3, sedangkan Sub DAS 2 berwarna merah. sumberdaya air, karena masyarakat selaku konsumen sekaligus berperan sebagai pengelola akan lebih memahami kebutuhan masyarakat itu sendiri. metode deskriptif dengan teknik analisa data menggunakan logika induktif absrtaktif yang bertitik tolak dari khusus ke umum, konseptualisasi dan kategorisasi. Deskripsi dikembangkan atas dasar
Penelitianini bertujuan untuk menganalisis pengaruh akses masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya air terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini berlokasi di Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Metode yang digunakan untuk menggali fakta, data, dan informasi dalam penelitian adalah pendekatan
0% found this document useful 0 votes1K views13 pagesDescriptionAnalisis Sumber Daya AirCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes1K views13 pagesTugas Analisis Sumber Daya AirJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Xsjm. 450 377 279 166 137 222 242 483 445